Pengelolaan Lingkungan Sekolah
Lingkungan
Sekolah yang kondusif sangat diperlukan agar tercipta proses
pembelajaran yang bermutu. Pemberian pengetahuan dan pembentukan
kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat dirasa sangat efektif
ketika dilakukan pada siswa sejak di bangku sekolah dasar. Diharapkan
ketika
berada di luar lingkungan sekolah, mampu menerapkan hidup bersih dan sehat seperti saat di sekolahnya.
berada di luar lingkungan sekolah, mampu menerapkan hidup bersih dan sehat seperti saat di sekolahnya.
Sekolah
yang berbudaya lingkungan sebagai salah satu wadah peningkatan
pengetahuan dan kemampuan siswa memiliki peran penting dalam menyumbang
perubahan yang terjadi dalam keluarga. Bagaimana menghargai air bersih,
memahami pentingnya penghijauan, memanfaatkan fasilitas sanitasi secara
tepat serta mengelola sampah menjadi pupuk tidak terpisahkan dalam
upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebagai komponen
terkecil dalam masyarakat perubahan yang terjadi dalam keluarga akan
memberi pengaruh pada masyarakatnya.
Pengolahan
lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan
kemampuan siswa dalam pengelolaan air, sampah, energi dan halaman yang
ada disekitar sekolah.
1. Pengelolaan Air di Sekolah
Kita dapat membayangkan apabila di sekolah kekurangan air bersih !
tentunya sekolah menjadi kotor karena jarang atau tidak pernah
dibersihkan, kamar mandi mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan merasa
tidak nyaman atau kesulitan bila kita hendak ke WC. Akibatnya
lingkungan sekolah menjadi tidak sehat sehingga dapat mengganggu
kenyamanan belajar.
Ketersediaan
air bersih disekolah sangat diperlukan dalam jumlah yang relatif
banyak. Hal ini mengingat jumlah warga sekolah yang terdiri dari siswa,
guru, dan karyawan dapat mencapai ratusan orang. Sehinga kebutuhan air
bersih akan lebih banyak lagi. Jenis kebutuhan air disekolah adalah
untuk minum, membersihkan lantai, membersihkan WC, mencuci peralatan
laboratorium dan menyiram tanaman.
Sumber
air bersih yang digunakan bagi pemenuhan kebutuhan warga sekolah dapat
berasal dari air PDAM, sumur gali, sumur pompa, atau sumber mata air,
yang dialirkan bagi sekolah-sekolah yang terletak di pegunungan. Untuk
mengurangi keterbatasan air bersih disekolah, dapat dilakukan dengan
upaya penghematan melalui penentuan prioritas. Misalnya, air bersih
hanya digunakan untuk minum dan mengisi bak mandi, sedangkan untuk
keperluan lainnya seperti membersihkan WC, membersihkan lantai dan
menyiram tanaman gunakanlah air yang berasal dari bak-bak penampungan
air hujan.
Karena
itu sekolah perlu menyediakan bak-bak penampungan air hujan, baik
berupa kolam maupun sumur-sumur resapan. Sumber air yang mengisi kolam
maupun sumur resapan sebaiknya berasal dari air hujan yang jatuh dari
atap bangunan sekolah atau dari air bekas wudhu dan cuci tangan.
Kemudian dialirkan melalui saluran pipa-pipa yang menuju kolam maupun
sumur resapan, sehingga airnya masih bersih belum bercampur lumpur.
Sekolah-sekolah
yang berada di negara-negara maju umumnya sudah memiliki teknologi
pengelolaan air limbah. Sehingga air bersih yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan sekolah tidak berasal dari sumbernya, akan tetapi
menggunakan kembali air yang sudah dipakai melalui teknologi air limbah.
Teknologi
pengolahan air limbah yang digunakan tentu sangat mahal harganya.
Negara kita belum mampu memenuhi hal itu, apalagi diadakan
disekolah-sekolah yang jumlahnya sangat banyak. Ada caranya sebenarnya
lebih murah untuk mengatasi keterbatasan air bersih disekolah yang
dapat kalian lakukan. Cara tersebut adalah dengan melakukan penghematan
air saat pamakaian dan selalu menutup kran air apabila terlihat terbuka
sehingga air tidak terbuang percuma.
2. Pengelolaan Sampah di Sekolah
Agar
pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang
diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti
cara-cara yang baik dan benar. Apa pentingnya pengelolaan sampah
disekolah ? Pada prinsipnya semakin sedikit dan semakin dekat sampah
dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan semakin mudah dan
baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.
Tahapan-tahapan pengelolaan sampah disekolah adalah :
a. Pencegahan
dan pengurangan sampah dari sumbernya. Kegiatan ini dimulai dengan
kegiatan pemilahan atau pemisahan organik dan anorganik dengan
menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan
sekolah.
b. Pemanfaatan kembali sampah terdiri atas :
1. Pemanfaatan
sampah organik, seperti komposting (pengomposan) sampah yang mudah
membusuk dapat diubah manjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk
melestarikan fungsi kawasan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
dengan melakukan kegiatan composting sampah organik yang komposisinya
mencapai 70 % dapat direduksi hingga mencapai 25 %.
2. Pemanfaatan
sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang
berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangakan
pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang
bekas seperti kertas, plastic, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan
botol air minum dalam kemasan.
3. Tempat
pembuangan sampah akhir. Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan
secara ekonomis baik dari kegiatan komposting maupun pemanfaatan sampah
anorganik, jumlahnya mencapai + 10 % harus dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) disekolah.
Selain
itu untuk menciptakan suatu kondisi sekolah yang sehat, sekolah harus
memenuhi kriteria, antara lain kebersihan dan ventilasi ruangan,
kebersihan kantin, WC, kamar mandi, tempat cuci tangan, melaksanakan
pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, bimbingan konseling dan
manajemen peran serta masyarakat.
3. Pengelolaan Energi di Sekolah
Penggunaan
energi di sekolah sangat penting agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik. Penggunaan energi disekolah biasanya untuk
menerangi ruangan-ruangan, menyalakan barang-barang eletronik seperti
komputer dan media pembelajaran, mengalirkan pompa air dll.
Terhadap
fasilitas umum seperti sekolah, hendaknya kita bersama-sama bertanggung
jawab untuk memelihara dan menghemat pada saat pemakaiannya. Banyak
cara yang dapat kalian lakukan dalam rangka pengelolaan energi
disekolah, misalnya melalui penggunaan cahaya matahari untuk menerangi
ruangan-ruangan belajar dikelas, perpustakaan, laboratorium, dll.
Menghemat pemakaian air karena dialirkan menggunakan listrik, mematikan
lampu-lampu yang masih menyala saat siang hari. Mematikan alat-alat
elektronik seperti komputer dan televise saat sedang tidak digunakan.
4. Pengelolaan Halaman Sekolah
Sekolah
sebagai tempat belajar perlu memiliki lingkungan yang bersih dan sehat
agar tercipta suasana belajar yang nyaman. Kita bisa membayangkan
apabila sekolah kita kotor dan tidak sehat, tentu sangat mengganggu
kegiatan belajar mengajar. Pastikan ruangan kelas kalian bersih dari
sampah, debu dan bau yang tidak sedap. Bahkan kalian bias
menambahkannya dengan wangi-wangian dan tanaman hidup dalam pot.
Lingkungan
sekolah yang bersih dan sehat tidak hanya di dalam kelas tetapi juga
diluar kelas, seperti di halaman. Halaman sekolah selain di tata
keindahannya, juga perlu memperhatikan persyaratan kesehatan. Halaman
sekolah yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit
sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman bagi semua warga sekolah.
Mbk boleh minta referensinya???
BalasHapus